Jumat, 05 November 2010

[Perang Tapanuli (1878-1907)] PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA

G. Perang Tapanuli (1878-1907).

Perang ini dipimpin oleh Si singamangaraja ke-XII.

1. Sebab umum.

- Adanya tantangan raja Batak Tapanuli yang masih menganut agama Batak kuno (Animisme dinamisme) atas penyebaran agama Kristen di Tapanuli.

- Adanya siasat Belanda dengan menggunakan gerakan Zending untuk menguasai daerah Tapanuli.

- Alasan yang digunakan Belanda untuk menindas pejuang Padri dan pemimpin-pemimpin Aceh banyak melarikan diri ke daerah Tapanuli.


2. Sebab Khusus.

Penolakan Raja Si Singamangaraja ke-XII atas penyebaran agama Kristen di daerah Tapanuli.


3. Strategi perang.

Belanda melakukan serangan ke benteng pertahanan Si Singamangaraja, setelah terdesak Si singamangaraja menyingkir ke hutan untuk melakukan perjuangan gerilya.


4. Tokoh-tokoh.

a. Dari rakyat Tapanuli.

Raja Si singamangaraja ke-XII.

b. Dari pemerintah kolonial belanda.

Van Dai Lent dan Kapten Cristopher.


5. Medan Perang.

Medan pertempuran berada di seluruh Sumatra Utara sekitar Medan dan Danau Toba.


6. Akhir perang.

Pada tanggal 17 Juni 1907 Si singamangaraja ke-XII tewas dalam pertempuran sehingga berakhirlah perang Tapanuli. Karena seperti perang kedaerahan lainnya, jika pemimpinnya meninggal atau tertangkap, maka perang yang bersangkutan juga akan berakhir.





7. Akibat perang.

a. Bidang Politik.

Seluruh daerah Tapanuli dapat dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

b. Bidang ekonomi.

Dikuasainya monopoli perdagangan di sana terutama hasil perkebunannya seperti tembakau.

3. Bidang sosial.

Tersebarnya agama kristen di Tapanuli secara meluas yang menyebabkan berubahnya keyakinan masyarakat sebelumnya.

2 komentar:

ESPURRugus mengatakan...

Pas sama tugas sejarah :D

Unknown mengatakan...

Belanda kesulitan menghadapi Sisingamangaraja